0, May 28,2025
  • 0, May 28,2025

Kabupaten Sidoarjo

kesehatan

KOPI PAHIT (Kompilasi Inovasi Porong Cegah dan Atasi Stunting)

Inovasi pelayanan publik

Digital

10 March 2020, 17:00:00

31 March 2020, 17:00:00

Pemerintah masih menghadapi tantangan 5 (lima) isu strategis yang menjadi prioritas dalam pembangunan kesehatan 5 tahun kedepan (2020-2024). Kelima isu utama tersebut telah diidentifikasi dalam Rakernas tahun 2019, yakni: Angka kematian ibu atau angka kematian neonatal yang masih tinggi, stunting, Tuberculosis (TBC), penyakit tidak menular (PTM) dan cakupan imunisasi dasar lengkap.

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021, percepatan penurunan stunting harus bersifat holistik, integratif dan berkualitas melalui koordinasi, sinergi dan sinkronisasi di antara pemangku kepentingan. Upaya peningkatan status gizi masyarakat termasuk penurunan prevalensi balita pendek menjadi salah satu prioritas pembangunan nasional yang tercantum dalam sasaran pokok Rencana Pembangunan Jangka Menengah tahun 2015-2019. Target penurunan prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak baduta (bawah dua tahun) adalah menjadi 28% (Kemkes RI, 2016)

Angka Stunting di Indonesia sebesar 30,8% (3 dari 10 anak). Angka stunting di Sidoarjo mencapai 23,9% (Riskesdas, 2018). Angka stunting di Puskesmas Porong sebesar 22% (2019).

Stunting pada anak balita perlu menjadi perhatian khusus karena dapat menghambat perkembangan fisik dan mental anak. Stunting berkaitan dengan peningkatan resiko kesakitan dan kematian serta terhambatnya pertumbuhan kemampuan motorik dan mental. Balita yang mengalami stunting memiliki risiko terjadinya penurunan kemampuan intelektual, produktivitas dan peningkatan risiko penyakit degeneratif di masa mendatang.

Karena itulah Puskesmas Porong membuat terobosan dan inovasi dalam rangka mengatasi masalah tersebut dengan membuat inovasi bernama KOPI PAHIT (Kompilasi Inovasi Porong Cegah dan Atasi Stunting).

KOPI PAHIT merupakan kolaborasi dari beberapa inovasi Puskemas Porong yang bertujuan untuk mencegah dan mengatasi stunting di wilayah kerja Puskesmas Porong.

Pada tanggal 11 Maret 2020, Puskesmas Porong menggelar Gebyar Ayo Cegah Stunting yang menjadi titik awal dimulainya inovasi dan bentuk penggalangan komitmen lintas sektor, lintas program dan masyarakat untuk bersama-sama siap berperang, mencegah dan mengatasi stunting di wilayah kerja Puskesmas Porong.

Setelah penggalangan komitmen tersebut, seluruh program yang tergabung dalam KOPI PAHIT melaksanakan agenda kegiatan yang bertujuan menurunkan angka stunting di wilayah kerja di Puskesmas Porong.

Program yang tergabung dalam KOPI PAHIT antara lain:

1.        Program GIZI dengan inovasi KEMBANG NUSANTARA (Komposisi Gizi Seimbang Menu Sehat untuk Balita Hingga Remaja)

Intervensi gizi spesifik dengan sasaran ibu hamil, ibu menyusui dan anak usia 6-24 bulan berperan penting dalam mencegah dan mengatasi stunting Inovasi KEMBANG NUSANTARA yang digagas oleh Program Gizi Puskesmas Porong, focus memberikan edukasi dan pelatihan kepada kader dan para ibu untuk dapat membuat, menyajikan dan memberikan menu makan sehat dan bergizi seimbang.

 

2.        Program KIA dengan inovasi CURHAT BUNDA (Curahkan Perhatian bagi Ibu dan Balita)

Waktu terbaik untuk mencegah stunting adalah selama kehamilan hingga 2 tahun pertama kehidupan anak. Puskesmas Porong melalui inovasi CURHAT BUNDA telah melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai perwujudan upaya pencegahan stunting di Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Kegiatan tersebut antara lain Kelas Ibu Hamil Cerdas, meliputi senam hamil, kuliah melalui WA grup yang berisi tentang parenting class, dan masih banyak kegiatan lainnya. Inovasi Curhat Bunda ini dilaksanakan pertama kali di desa Glagaharum dan mendapat respon serta dampak yang positif terhadap kesehatan ibu dan balita. Kini, CURHAT BUNDA telah dilaksanakan di semua desa dan kelurahan wilayah kerja Puskesmas Porong.

 

3.        Program Kesling dengan Inovasi BINTANG BERLIAN (Bersama Cinta Cuci Tangan Bersama Peduli Kesehatan)

Inovasi ini pertama kali dilaksanakan di tahun 2016 hingga saat ini. Selain menerapkan 6 langkah cuci tangan dan 6 momen cuci tangan, Puskesmas Porong juga menyediakan sarana air bersih, wastafel, sabun cuci tangan dan panduan 6 langkah cuci tangan, agar masyarakat yang berkunjung di Puskesmas Porong juga dapat menerapkan kebiasaan sehat tersebut. Kini kebiasaan cuci tangan menjadi budaya kerja di Puskesmas Porong. Terlebih ketika pandemi melanda, sering cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir menjadi salah satu protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19.

 

4.        Program Kesling dengan Inovasi KUMAN JAHAT (Aku Peduli Kesehatan Lingkungan dengan Ciptakan Jamban Sehat)

Ketersediaan sarana dan akses air bersih juga berperan penting dalam hal mencegah dan mengatasi stunting. Program Kesehatan Lingkungan Puskesmas Porong menggagas inovasi KUMAN JAHAT dengan melaksanakan Pemicuan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dengan menggandeng lintas sector, agar masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Porong dapat berpikir dan mengambil tindakan untuk meninggalkan kebiasaan buruk mengenai Buang Air Besar (BAB) di sembarang tempat. Dan menjadikan wilayah kerja Puskesmas Porong menjadi ODF (Open Defecation Free) / bebas perilaku BAB di sembarang tempat.

 

5.        Program Promkes dengan Inovasi PORSI BESAR (Porong Siap Bebas Asap Rokok)

Puskesmas Porong melalui program promosi kesehatan telah melaksanakan inovasi PORSI BESAR sebagai bentuk komitmen mesyarakat menciptakan lingkungan rumah bebas asap rokok yang dilaksanakan pertama kali di Kelurahan Juwet Kenongo.

 

6.        Program PKPR dengan Inovasi PRODUK RECATIN (Porong Peduli Kesehatan Remaja dan Calon Pengantin)

Rantai terjadinya stunting dapat berawal dari para remaja yang kurang pengetahuan tentang kesehatan remaja. Puskesmas Porong melalui Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) menggagas inovasi PRODUK RECATIN dengan kegiatan Posyandu Remaja, Screening Kesehatan Remaja, Konseling Calon Pengantin dan edukasi kesehatan seksual dan reproduksi serta gizi pada remaja.

 

7.        Program Kesgilut dengan Inovasi GENTONG BESAR (Generasi Hebat Porong Bebas Karies)

Merupakan inovasi yang bertujuan untuk membiasakan gaya hidup sehat sejak dini. Bekerjasama dengan SDN Glagaharum Kecamatan Porong, Inovasi Genting Besar dilaksanakan setiap hari Jum’at dalam kegiatan Jum’at Sehat. Dan rangkaian acaranya antara lain: senam bersama, penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, cuci tangan bersama, gerakan makan buah sayur bersama dan gerakan menggosok gigi bersama.

 

April 2020, pandemi Covid-19 melanda dunia. Pemerintah membuat kebijakan untuk mematuhi protokol kesehatan, yang salah satunya adalah menghindari kegiatan yang memicu terjadinya kerumunan. Sehingga rangkaian kegiatan inovasi KOPI PAHIT terkendala.

Dengan adanya aplikasi digital KOPI PAHIT yang bisa diakses dimana saja, kapan saja dan oleh siapa saja, dapat mempermudah masyarakat dan tenaga kesehatan Puskesmas Porong untuk mendapatkan data status gizi balita melalui fitur screening kesehatan balita. Selain itu aplikasi ini mempermudah tenaga kesehatan untuk segera menindaklanjuti atau mengintervensi permasalahan yang menyebabkan balita mengalami stunting dari data kuesioner yang diisi oleh orangtua balita. Aplikasi ini juga memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk berinteraksi secara online dengan tenaga kesehatan Puskesmas Porong melalui fitur Konsultasi Online.

 

Inovasi KOPI PAHIT menggerakkan seluruh elemen masyarakat. Tidak hanya menggunakan media sosial sebagai media sosialisasi, keterlibatan kader kesehatan pun berperan penting dalam kebermanfaatan inovasi ini bagi masyarakat luas. Kader kesehatan mengajak para ibu di wilayahnya, untuk mengunduh aplikasi KOPI PAHIT, dan memanfaatkan aplikasi ini sebagai media skrining status gizi balitanya. 

 

Puskesmas Porong (melibatkan bidan desa) melaksanakan kegiatan sosialisasi pada kader kesehatan, tentang tata cara kerja aplikasi KOPI PAHIT. Kemudian, kader kesehatan meneruskan informasi tersebut kepada Ibu yang memiliki bayi dan balita, agar secara mandiri memasukkan data kesehatan bayi dan balitanya (tinggi badan, berat badan, usia). Data yang dimasukkan oleh ibu, tercatat pada sistem internal, sebagai bahan diskusi, analisis dan intervensi tenaga kesehatan Puskesmas Porong (Bidan desa, ahli gizi, promkes, kesling, kesgilut dan PKPR).

Setelah Inovasi KOPI PAHIT dilaksanakan oleh masing-masing program yang terlibat, angka stunting di wilayah kerja Puskesmas Porong mengalami penurunan. Tahun 2019, angka stunting di wilayah kerja Puskesmas Porong sebesar 22%. Tahun 2021 angka stunting menurun menjadi 10,2%.

 

ASN

a.              Tujuan Umum

-            Menurunkan angka stunting di wilayah kerja Puskesmas Porong

b.             Tujuan Khusus

-            Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat, memberikan pola asuh yang baik bagi bayi dan balita sebagai upaya pencegahan stunting

-            Mempermudah tenaga kesehatan Puskesmas Porong mendapatkan data status gizi balita

-            Mempermudah tenaga kesehatan Puskesmas Porong memberikan tatalaksana intervensi untuk mengatasi stunting

-            Mempermudah masyarakat untuk mendapatkan akses edukasi kesehatan, status kesehatan balita dan konsultasi dengan tenaga kesehatan, dimana saja, kapan saja dan oleh siapa saja melalui sebuah aplikasi digital

MANFAAT

-       Masyarakat dengan mudah dapat mengetahui status gizi balita

-       Masyarakat dengan mudah mendapatkan edukasi kesehatan terkait stunting beserta upaya pencegahannya

-       Masyarakat lebih mudah berkonsultasi dengan tenaga kesehatan secara online tentang masalah kesehatannya

-       Tenaga kesehatan Puskesmas Porong dapat dengan mudah mendapatkan data untuk menindaklanjuti atau mengintervensi balita dengan masalah status gizi

-       Tenaga kesehatan Puskesmas Porong memiliki data untuk menarik kesimpulan faktor risiko terbanyak yang menyebabkan stunting

2020

Admin Dinas Kesehatan